Poster ini menggambarkan seekor merpati putih dengan bendera Union Jack yang melambangkan Britania Raya dan seekor burung gagak yang melambangkan Belanda. Di Indonesia, gagak sering dikaitkan dengan pertanda buruk; dalam gambar menunjukkan bahwa Belanda akan membawa teror ke Indonesia. Gagak membagikan pamflet yang berisi janji-janji Belanda kepada Indonesia setelah Perang Dunia Kedua: bahwa Indonesia akan diberikan kekuasaan untuk mengatur pemerintahannya sendiri di dalam Kerajaan Belanda. Hal ini diungkapkan Ratu Wilhelmina dalam pidatonya pada 7 Desember 1942. Gambar tombak bambu itu menunjukkan bahwa rakyat Indonesia sangat menentang usulan itu. Teks “Diplomasi bambu runtjing” menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya tidak akan pernah menyetujui usulan yang mendefinisikan Indonesia sebagai bagian dari Kerajaan Belanda.
‘Diplomasi bambu runtjing’. Satu dari tiga belas lembar gambar asli Indonesia yang digunakan sebagai desain poster propaganda. c. 1947. Cat air di atas kertas kaku. Or. 27.649.