Setelah beberapa kekalahan dari pihak Belanda yang bersenjata lengkap, komandan tentara Indonesia semakin meningkatkan penggunaan taktik gerilya. Strategi menyulitkan serdadu Belanda dalam membedakan pejuang Indonesia dari penduduk setempat. Akibatnya, militer Belanda menjadi semakin tidak percaya pada warga sipil Indonesia. Dari sudut pandang mereka, seorang penduduk desa bisa jadi sekaligus pejuang musuh. Sikap itu terlihat dalam foto ini di mana pasukan Belanda menggeledah anak-anak remaja Indonesia.
Tentara Belanda menganggap hampir semua orang Indonesia patut dicurigai. Inilah salah satu dari sekian banyak alasan mengapa pasukan Belanda di Indonesia terlibat dalam berbagai peristiwa kekerasan yang semakin tak terkendali. Dinamika tersebut menjadi tempat berkembang biaknya tindakan kekerasan ekstrem. Dalam suasana tegang seperti itu, banyak tentara Belanda mengambil sikap 'lebih baik aman daripada menyesal'.
Tentara Belanda menggeledah pria Indonesia. Batavia, Oktober 1945. Foto diambil oleh Layanan Informasi Pemerintah Hindia Belanda (NIGIS). Or. 27.969, Nomor Berkas 42, halaman 26.