Pada awal Oktober 1895 Sangkana meninggal dunia akibat keguguran. Snouck dirundung kesedihan yang mendalam. ‘Dunia menjadi kelabu dan saya merasa seperti makhluk tua dan lesu', tulisnya. Lasmita Koesoema, istri Bupati Galuh yang juga bibi dari Sangkana, kemudian mengambil alih pengasuhan anak-anak dari Snouck: Emah, Oemar, Aminah, dan Ibrahim.
Bupati Galuh, Koesoema Soebrata, dan istrinya Lasmita Koesoema (duduk di kiri) dengan a.l. anak-anak Snouck (duduk di bawah), 1895-1897, koleksi Tjiamis-portraits, inv.nr. Or. 26.399-photo 1