Kehidupan Sehari-hari

Gambar-gambar yang sering dikaitkan dengan perang adalah gambar pertempuran yang sengit, pengeboman, dan barisan pasukan. Perang kemerdekaan Indonesia adalah perang semacam itu. Pascaperang, masyarakat kembali melanjutkan hidup dan berfokus pada masa depan, walaupun tidak pasti.  Termasuk juga tentara Indonesia dan Belanda serta warga sipil. Mereka pergi bekerja atau sekolah, mengadakan pesta, jatuh cinta, dan menikah. Mereka berbelanja di pasar dan salat di masjid, ibadah di pura atau gereja. Natal, Santo Nikolas dan Ramadhan terus dirayakan.

 

Meski begitu, perang tidak pernah jauh. Kebutuhan untuk mempertahankan moral terus berlanjut sepanjang perang. Namun, seperti yang dijelaskan oleh koleksi ini,
  pendekatan yang diambil berbeda. Pandangan tentang masa depan Indonesia juga beragam. Sementara Belanda berusaha mempertahankan hubungan kolonial atau pascakolonial dengan beragai cara, Indonesia memasuki era baru yang mengarah pada kemerdekaan.

 

Fokus dalam tema ini adalah pada kehidupan sehari-hari selama perang. Dalam koleksi ini dapat dilihat realisasinya bagi para pejuang kemerdekaan, anak-anak sekolah, pejabat pemerintah, perawat dan tentara, dan bagaimana mereka mengalami perang ketika jauh dari pertempuran. Sumber-sumber ini menunjukkan bahwa perang dan kehidupan adalah dua sisi mata uang yang sama, pada tahun 1945–1949.

 

6.1 Hati Kami Bersama Mereka

RESOURCE

6.1 Hati Kami Bersama Mereka

6.2 Bahaya yang Tak Terlihat

RESOURCE

6.2 Bahaya yang Tak Terlihat

6.3 Wisata Kolonial

RESOURCE

6.3 Wisata Kolonial

6.4 Romansa Masa Perang

RESOURCE

6.4 Romansa Masa Perang

6.5 Bersatu dalam Perjuangan

RESOURCE

6.5 Bersatu dalam Perjuangan

6.6 Seribu Buku dan Granat (wawancara)

RESOURCE

6.6 Seribu Buku dan Granat (wawancara)

6.7 Merah, Putih, dan Biru? (wawancara)

RESOURCE

6.7 Merah, Putih, dan Biru? (wawancara)

6.8 Orang Luar Pascakolonial (wawancara)

RESOURCE

6.8 Orang Luar Pascakolonial (wawancara)